Jakarta, Karena kelainan bawaan atau cedera di saat
kecil, sebagian anak tak beruntung terpaksa harus menjalani prosedur
operasi di usia yang terlalu muda, bahkan ketika masih bayi. Masalahnya
anak-anak ini harus dibius.
Mengapa ini jadi masalah? Sebuah studi dari University of California menemukan anak yang sudah pernah mendapatkan anesthesi atau bius sebelum usianya genap setahun bisa jadi mengalami gangguan daya ingat di kemudian hari.
Peneliti bisa menyimpulkan hal ini setelah membandingkan kemampuan dua kelompok anak berusia 6-11 tahun untuk merekoleksi (mengingat atau mengumpulkan kenangan). 28 anak pernah dibius ketika masih bayi dan 28 lainnya lagi tidak pernah mengalami hal serupa.
Kemudian masing-masing anak menjalani serangkaian tes untuk mengetahui kemampuan mereka dalam mengingat gambar-gambar tertentu yang diberikan peneliti berikut detail di dalamnya. Tes ini berlangsung selama 10 bulan berturut-turut.
Di akhir studi ketahuan jika anak-anak yang pernah dibius saat masih bayi memiliki kemampuan rekoleksi 28 persen lebih rendah dibanding rata-rata. Skor tes mereka pun 20 persen lebih rendah ketika ditanya tentang detail yang mereka bisa ingat dari gambar-gambar yang sebelumnya diberikan peneliti.
"Dari hasil tes IQ atau perilaku, anak-anak ini tak terlihat berbeda, namun mereka yang pernah dibius memiliki skor rekoleksi yang secara signifikan lebih rendah," tulis peneliti dalam jurnal Neuropsychopharmacology, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (14/6/2014).
Permasalahannya, kemampuan rekoleksi memainkan peran penting dalam proses pembelajaran si anak ke depannya, termasuk ketika belajar membaca dan menulis, kemampuan paling mendasar yang dibutuhkan tiap orang
Mengapa ini jadi masalah? Sebuah studi dari University of California menemukan anak yang sudah pernah mendapatkan anesthesi atau bius sebelum usianya genap setahun bisa jadi mengalami gangguan daya ingat di kemudian hari.
Peneliti bisa menyimpulkan hal ini setelah membandingkan kemampuan dua kelompok anak berusia 6-11 tahun untuk merekoleksi (mengingat atau mengumpulkan kenangan). 28 anak pernah dibius ketika masih bayi dan 28 lainnya lagi tidak pernah mengalami hal serupa.
Kemudian masing-masing anak menjalani serangkaian tes untuk mengetahui kemampuan mereka dalam mengingat gambar-gambar tertentu yang diberikan peneliti berikut detail di dalamnya. Tes ini berlangsung selama 10 bulan berturut-turut.
Di akhir studi ketahuan jika anak-anak yang pernah dibius saat masih bayi memiliki kemampuan rekoleksi 28 persen lebih rendah dibanding rata-rata. Skor tes mereka pun 20 persen lebih rendah ketika ditanya tentang detail yang mereka bisa ingat dari gambar-gambar yang sebelumnya diberikan peneliti.
"Dari hasil tes IQ atau perilaku, anak-anak ini tak terlihat berbeda, namun mereka yang pernah dibius memiliki skor rekoleksi yang secara signifikan lebih rendah," tulis peneliti dalam jurnal Neuropsychopharmacology, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (14/6/2014).
Permasalahannya, kemampuan rekoleksi memainkan peran penting dalam proses pembelajaran si anak ke depannya, termasuk ketika belajar membaca dan menulis, kemampuan paling mendasar yang dibutuhkan tiap orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar